Tafsir Surat Yasin
Lanjutan Terjemah TAFSIR SURAT YASIN (AYAT 51) karya Syekh Hamami Zada, semoga derajat beliau bersama leluhur dan keturunanya ditinggikan oleh Alloh SWT. Aamiin
Surat Yasin
Ayat 52 – 53
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Bismillâĥirrohmânirrohîm
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
Allôĥumma Sholli Âlâ Sayyidinâ Muhammad, Allôĥumma Sholli Âlâyĥi wa Sallim
قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَاۜ هٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ اْلمُرْسَلُوْنَ.
Qôlû Yâwaylanâ Man(m) Ba’atsanâ Min(m) Marqodinâ, Ĥâdzâ Mâ Wa’adar Rohmânu Washodaqol Mursalûn[a].
(52) Mereka berkata, “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).
Ubay bin Kaab, Ibn Abbas dan Qatadah mengatakan bahwa orang-orang mengucapkan kalimat aduhai celakalah kami, karena pada saat Allah SWT mengangkat siksaan dari orang-orang yang disiksa oleh-Nya terjadi diantara dua tiupan, dan mereka tidur di alam kubur. Kemudian datanglah tiupan yang kedua dan mereka mengetahui bahwa itulah hari kiamat, maka berteriaklah mereka karena mereka pasti akan celaka di akhirat.
Beberapa ahli Balaghah mengatakan bahwa orang-orang kafir ketika dihadapkan pada berbagai macam siksaan di neraka, mereka bertanya, “Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur).”
Seketika itu mereka mengaku bahwa itu adalah kebenaran janji Allah SWT. Tetapi pengakuan pada saat itu tidaklah bisa menolong mereka.
Dalam satu keterangan disebutkan bahwa para malaikat lah yang menjawab pertanyaan mereka, “Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).”
إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وّٰحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ.
In(g) Kânat Illâ Shoyhatan(w) Wâhidatan(g) Faidzâ Ĥum Jamî’un(l) Ladaynâ Muhdhorûn[a].
(53) Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja; maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan lagi kepada Kami
Hanya dengan satu tiupan sangkakala malaikat Israfil saja, semua makhluk dikeluarkan dari kubur mereka. Semua makhluk binasa dengan satu tiupan sangkakala, demikian juga mereka dibangkitkan dari kuburnya hanya dengan satu tiupan sangkakala saja. Semua makhluk dikumpulkan di hadapan Allah SWT untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang telah dilakukan di dunia.
Kenapa Allah SWT menyebut dalam ayat ini, “mereka semua dikumpulkan lagi kepada Kami”? Bukankah orang-orang kafir tidak pantas untuk berdekatan dengan-Nya? Jawabannya, karena maksud didekatkannya orang-orang kafir kepada-Nya adalah untuk didekatkan kepada hisab dan siksaan, bukan didekatkan untuk memperoleh kemuliaan dan kebaikan.
Pada saat itu tidak ada lagi penghalang antara Allah SWT dengan semua makhluk-Nya. Dengan kebesaran-Nya, Dia akan menanyakan kepada semua makhluk tentang semua hal yang pernah dilakukannya di dunia; kebaikan maupun kejelekan.
Bersambung …