Press "Enter" to skip to content

TAFSIR SURAT YASIN (AYAT 51)

0

Tafsir Surat Yasin Ayat 51

Lanjutan Terjemah TAFSIR SURAT YASIN (AYAT 47 – 50) karya Syekh Hamami Zada, semoga derajat beliau bersama leluhur dan keturunanya ditinggikan oleh Alloh SWT. Aamiin

Surat Yasin

Ayat 51

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Bismillâĥirrohmânirrohîm

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Allôĥumma Sholli Âlâ Sayyidinâ Muhammad, Allôĥumma Sholli Âlâyĥi wa Sallim

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَإِذَا هُمْ مِّنَ اْلأَجْدَاثِ إِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ.

Wanufikho Fishshûri Fa-idzâ Ĥum Minal Ajdâtsi Ilâ Robbiĥim Yan(g)silûn[a].

(51) Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.

Tiupan ini adalah tiupan yang terakhir, yaitu tiupan pada hari dibangkitkannya semua makhluk yang telah mati, mereka keluar dari kuburnya dalam keadaan hidup.

Banyak ahli tafsir yang berbeda pendapat dalam menentukan berapa kali sangkakala ditiup. Sebagain dari mereka ada yang mengatakan bahwa sangkakala ditiup sebanyak tiga kali; pertama untuk mengejutkan semua makhluk, kedua untuk menyambar nyawa setiap makhluk, dan ketiga untuk menghidupkan mereka. Namun sebagian yang lain mengatakan bahwa sangkakala hanya ditiup dua kali; pertama untuk membinasakan semua makhluk, dan kedua untuk menghidupkan kembali semua makhluk.

Jarak antara tiupan yang pertama dengan tiupan yang kedua adalah 40 tahun, sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits:

مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُوْنَ

“Ada jarak 40 tahun antara tiupan yang pertama dengan yang kedua.”

Namun, lamanya jarak waktu antara dua tiupan itu masih juga diperdebatkan. Ada yang mengatakan 40 tahun, dan ada juga yang mengatakan 40 hari.

Para ahli tafsir yang berpendapat bahwa tiupan sangkakala sebanyak 3 kali berpedoman pada ayat berikut:

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى اْلأَرْضِ

“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi.” (Q.S. An-Naml : 87)

Menurut penulis, pendapat yang mengatakan dua kali lah yang paling bisa diterima, karena tiupan untuk membinasakan dan mengejutkan hanya satu kali. Mereka berpedoman pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri RA bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:

“Bagaimana tiupan itu tidak mengejutkan, sekarang malaikat yang akan meniup sangkakala terus bersiap-siap menunggu kapan ia diperintah oleh Allah SWT.”

Beliau ditanya oleh para sahabat, “Wahai Rasulullah, berilah gambaran kepada kami tentang sangkakala itu!”

Rasulullah menjawab, “Jika sangkakala sudah ditiup, maka bumi akan berguncang dengan hebat, beterbangan seperti debu ditiup angin; semua lautan akan bergejolak dan bergabung menjadi satu; air lautan akan masuk ke bumi sehingga tidak ada lagi air di muka bumi ini. Wanita yang sedang menyusui akan kehilangan anaknya dari genggamannya; wanita yang sedang mengandung akan tiba-tiba melahirkan karena merasa sangat ketakutan pada hari itu. Semua orang akan merasa kebingungan karena dahsyatnya hari itu, dan semuanya akan binasa kecuali malaikat penjaga Arsy, malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail. Para malaikat ini tidak meninggal. Lalu Allah SWT memerintahkan malaikat Izrail untuk mencabut ruh semua malaikat yang tersisa itu, dan dia melakukannya.”

Dalam satu riwayat disebutkan, “Datanglah panggilan dari Allah SWT, dan para malaikat itu meninggal dengan kehendak-Nya. Yang tersisa hanyalah Arsy. Kemudian datang panggilan dari Allah SWT kepada malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail, maka mereka semua meninggal atas kehendak-Nya.”

Setelah itu, tidak ada lagi yang tersisa di bumi ataupun di langit kecuali hanya Allah SWT, seperti dalam firman-Nya:

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ. وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو اْلجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ.

“Semua makhluk ada di dunia ini binasa, dan kekal-lah Tuhanmu Yang Maha Agung dan Maha Mulia.” (Q.S. Ar-Rahman : 26-27)

Setelah itu, Allah SWT berseru tiga kali, “Siapakah yang berkuasa pada hari ini?” Tidak ada satu makhluk pun yang menjawab. Lalu Dia berfirman, “Kekuasaan hanya milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”

Kemudian Allah SWT berfirman, “Akulah penguasa di atas para penguasa. Mana para raja, mana para penguasa, dan orang-orang yang menyombongkan dirinya? Mana orang-orang yang memakan rejeki dari-Ku tetapi tidak menyembah-Ku?”

Sejak saat itu, dunia hening tidak ada satu makhluk pun selama kurang lebih 40 tahun. Jika Allah menghendaki, maka Dia akan menciptakan lautan di bawah Arsy yang airnya seperti air mani. Nama laut itu adalah Bahr al-Hayat (laut kehidupan). Lalu Dia menurunkan air laut itu ke bumi selama 40 hari. Setelah itu tumbuhlah jasad-jasad yang sudah mati laksana tumbuhnya sayuran di musim hujan.

Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّ أَعْضَاءِ اْلمَخْلُوْقِ تَكُوْنُ رَمِيْمًا إِلَّا ثَلَاثَ عِظَامٍ فَيُنْبَتُ اْلأَجْسَادُ عَلَى تِلْكَ اْلعِظَامِ

“Setiap anggota tubuh makhluk pasti akan hancur, kecuali tiga jenis tulang. Dari dari ketiga tulang itu akan dihidupkan jasad-jasad yang sudah meninggal.”

Ketika jasad-jasad itu dibangkitkan dari kuburnya, maka yang pertama kali dihidupkan oleh Allah adalah malaikat Israfil. Lalu Allah memerintahkannya untuk meniup sangkakala sebagai tanda hari dibangkitkannya semua makhluk yang telah binasa. Setelah meniup sangkakala, malaikat Israfil berseru, “Wahai tulang-tulang yang telah tersusun, dan kulit-kulit yang telah basah, bangkitlah kalian untuk menghadapi perhitungan (Hisab).” Semua makhluk mengangkat kepalanya seperti orang yang bangun dari tidur. Mereka semua mengatakan, “Aduhai celakalah kami.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah SWT menyimpan arwah para malaikat pada lubang sangkakala yang pertama. Arwah para nabi pada lubang yang kedua. Arwah para wali dan orang-orang soleh disimpan di lubang yang ketiga. Arwah orang-orang yang beriman dan yang mati syahid disimpan pada lubang yang keempat. Pada lubang yang kelima disimpan arwah jin. Arwah syetan disimpan pada lubang yang keenam. Sedangkan arwah orang-orang kafir dan seluruh binatang disimpan di lubang yang ketujuh.

Ketika Nabi SAW ditanya mengenai sangkakala ini, beliau menjawab, “Dia seperti tanduk yang panjangnya sama dengan perjalanan selama 7000 tahun. Padanya ada tujuh lubang. Jarak antara satu lubang dengan lubang lainnya sama dengan perjalanan selama 1000 tahun.” Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa panjangnya tiap lubang sangkakala adalah sebanyak arwah yang disimpan di dalamnya.

Ketika Allah SWT memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, dan dia meniupnya, keluarlah semua ruh dari berbagai jenis makhluk dari sangkakala itu. Ruh orang-orang yang beriman keluar laksana cahaya lampu, dan ruh orang-orang kafir dan orang-orang munafik keluar seperti nanah. Kemudian Allah SWT berfirman, “Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, Akulah Allah penguasa seluruh alam. Aku akan memasukkan setiap ruh ke dalam jasadnya seperti di dunia dulu.”

Semua ruh masuk ke dalam jasadnya masing-masing. Lalu atas kehendak-Nya keluarlah jasad semua makhluk dari bumi dengan bentuk yang sempurna dan dalam keadaan hidup. Ketika semua makhluk sudah keluar dari bumi, Allah SWT memerintahkan api supaya membakar bumi dari masyriq hingga maghrib. Semua makhluk digiring oleh para malaikat hingga ke padang mahsyar untuk dihadapkan kepada Allah SWT. Inilah yang dimaksud dengan ayat, “maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.

Bersambung …

Tinggalkan Balasan