Press "Enter" to skip to content

TAFSIR SURAT YASIN (AYAT 70 – 76)

0

Allah SWT telah menundukkan binatang untuk manusia. Sehingga manusia bisa memanfaatkan binatang untuk berbagai hal; bahan makanan, bahan pakaian, kendaraan, dan sebagainya. Apakah kita termasuk yang bersyukur atau justru kufur ni’mat? Simak penjelasannya dalam Tafsir Surat Yasin ayat 70-76.

Lanjutan Terjemah TAFSIR SURAT YASIN (AYAT 69) karya Syekh Hamami Zada, semoga derajat beliau bersama leluhur dan keturunanya ditinggikan oleh Alloh SWT. Aamiin

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Bismillâĥirrohmânirrohîm

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Allôĥumma Sholli Âlâ Sayyidinâ Muhammad, Allôĥumma Sholli Âlâyĥi wa Sallim

SURAT YASIN

AYAT 70

لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ اْلقَوْلُ عَلَى اْلكٰفِرِيْنَ.

Liyun(g)dziro Man(g) Kâna Hayyan(w) Wayahiqqol Qowlu ‘Alal Kâfirîn[a].

(70) Supaya dia (Muhammad) dapat memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan adzab) terhadap orang-orang kafir.

Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang beriman yang hatinya hidup dengan al-Quran, karena orang kafir seperti orang mati yang tidak bisa berpikir dan bertafakkur. Keniscayaan bagi mereka (orang-orang kafir) untuk mendapatkan siksaan karena tetap dalam kekufuran.

AYAT 71

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِّمَّا عَمِلَتْ أَيْدِيْنَآ أَنْعٰمًا فَهُمْ لَهَا مٰلِكُوْنَ.

Awalam Yarow Annâ Kholaqnâ Laĥum Mimmâ ‘Amilat Aydînâ An’âman(g) Faĥum Laĥâ Mâlikûn[a].

(71) Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?

Orang-orang yang ingkar tidak pernah memperhatikan bahwa Allah SWT dengan segala kekuasaan-Nya telah menciptakan berbagai macam binatang ternak bagi mereka, seperti kuda, unta, keledai, gajah, kambing dan sebagainya. Semua itu Allah SWT ciptakan tanpa bantuan siapa pun.

AYAT 72

وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَ.

Wadzallalnâĥâ Laĥum Faminĥâ Rokûbuĥum Waminĥâ Ya`kulûn[a].

(72) Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan.

Allah SWT telah menundukkan semua binatang untuk mereka. Maka mereka pun bisa membawa binatang-binatang itu, menjualnya, dan apa pun yang mereka inginkan. Sebagian binatang itu juga ada yang bisa menjadi bahan makanan bagi mereka.

AYAT 73

وَلَهُمْ فِيْهَا مَنٰفِعُ وَمَشَارِبُ أَفَلَا يَشْكُرُوْنَ.

Walaĥum Fîĥâ Manâfi’u wa Masyâribu Afalâ Yasykurûn[a].

(73) Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?

Mereka juga bisa mengambil manfaat dari binatang, seperti wol, bulu, susu, lemak (minyak), dan sebagainya. Tetapi mereka tidak pernah mensyukuri semua itu sebagai pemberian Tuhan pemilik segala kenikmatan.

AYAT 74

وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللهِ ءَالِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنْصَرُوْنَ.

Wattakhodzû min(g) Dûnillâĥi Âliĥatan(l) La’allaĥum Yun(g)shorûn[a].

(74) Dan mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.

Mereka tidak beribadah kepada Allah SWT, padahal Dia-lah Tuhan sekalian alam, Tuhan pemilik segala kenikmatan. Mereka menyembah tuhan selain Allah SWT, dan menganggap bahwa tuhan yang mereka sembah itu bisa menyelamatkan mereka dari siksaan Allah SWT.

AYAT 75

لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُّحْضَرُوْنَ.

Lâ Yastathî’ûna Nashroĥum Waĥum Laĥum Jun(g)dun(m) Muhdhorûn[a].

(75) Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.

Ibn Abbas RA mengatakan bahwa berhala-berhala sembahan orang-orang kafir itu tidak akan bisa menolong mereka dari semua siksaan Allah SWT kepada mereka. Ketika di dunia, mereka khusyu’ menyembah berhala yang mereka anggap tuhan. Padahal, berhala itu tidak akan memberikan kebaikan sedikit pun kepada mereka, apalagi menyelamatkan mereka dari siksaan Allah SWT.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa di akhirat nanti, setiap bentuk sembahan akan dipanggil bersama semua penyembahnya. Semuanya dikumpulkan seperti sebuah pasukan yang diberangkatkan ke neraka.

AYAT 76

فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْۘ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ.

Falâ Yanzun(g)ka Qowluĥum, Innâ Na’lamu Mâ Yusirrûna Wamâ Yu’linûn[a].

(76) Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu, Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.

Allah SWT menyatakan kepada Nabi Muhammad SAW supaya tidak bersedih hati dengan perkataan orang-orang kafir Mekah karena tidak mempercayainya. Allah Maha Tahu terhadap kebohongan mereka, baik yang tersembunyi dalam hati maupun yang diucapkan oleh mereka dengan segala perkataan yang menyakitkan. Karena orang-orang kafir selalu mengatakan bahwa Muhammad itu penyair, orang gila dan tukang sihir.

Walloohu A’lam bi Murodih

Bersambung …

Tinggalkan Balasan