Press "Enter" to skip to content

6 SYARAT MENCARI ILMU

0

Mencari ilmu itu kewajiban dan tentunya juga ibadah. Sebagaimana ibadah lainnya, ada beberapa syarat dalam mencari ilmu. Apa saja syaratnya?

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Bismillâĥirrohmânirrohîm

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Allôĥumma Sholli Âlâ Sayyidinâ Muhammad, Allôĥumma Sholli Âlâyĥi wa Sallim

Hukum mencari ilmu bagi orang Islam adalah wajib. Rasulullah SAW bersabda:

طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“ Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim.”

Ilmu, dan juga iman, adalah syarat diterimanya ibadah. Sebanyak apa pun ibadah yang dilakukan jika tidak didasari oleh ilmu, maka akan tertolak. Seorang penyair berkata:

وَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ                    أَعْمَالُهُ مَرْدُوْدَةٌ لَا تُقْبَلُ

“Setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya tertolak tidak diterima.”

Karena itulah mencari ilmu itu hukumnya wajib; wajib ‘ain! Kewajiban yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Kewajiban yang terus melekat hingga akhir hayat.

Apakah dalam mencari itu ada syarat-syaratnya? Ya, tentu saja. Syarat-syarat tersebut akan menjadi penentu keberhasilan si pencari ilmu dalam pencariannya.

Ada 6 (enam) syarat mencari ilmu menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Sebagaimana dikutip dalam kitab Ta’limul Muta’allim karangan Syekh az-Zarnuji RA:

أَلَا لَنْ تَنَالَ اْلعِلْمَ إِلَّا بِسِتَّةٍ                    سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ

ذَكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ          وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ

“Ketahuilah, kamu tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan 6 syarat

Saya akan menyampaikan syarat-syarat itu dengan jelas

Cerdas, keinginan kuat, sabar dan bekal

Serta petunjuk guru dan lamanya waktu.”

CERDAS

Kecerdasan atau kepintaran adalah anugerah Alloh SWT. Namun sangat mungkin untuk diusahakan. Manusia diberi 3 modal dasar untuk menjadi cerdas/pintar, yaitu hati (fu`ad), pendengaran (sama`), dan penglihatan (bashor), dan tentunya anggota tubuh lainnya juga. Dalam dunia pendidikan modern pun dikenal karakteristik pembelajaran visual (penglihatan), auditori (pendengaran), dan kinestetik (gerakan). Semuanya adalah modal meraih kecerdasan/kepintaran. Tinggal bagaimana kita mengoptimalkan anugerah Alloh SWT tersebut.

KEINGINAN YANG KUAT

Ketika si pencari ilmu memiliki keinginan atau tekad yang kuat untuk memperoleh ilmu, maka dia akan berusaha sekuat tenaga. Penyakit yang sering muncul pada pencari ilmu adalah kemalasan. Kemalasan bisa muncul dengan sendirinya atau karena pengaruh lingkungan. Karenanya, ketika si pencari ilmu terkena penyakit malas tetapi berada pada lingkungan yang rajin, maka bisa jadi dia akan terbawa rajin. Begitu pun sebaliknya.

SABAR

Mencari ilmu membutuhkan kesabaran dalam melewati beberapa kesulitan, baik dalam proses pencarian ilmu maupun pemahamannya. Imam Syafi’i RA berkata:

وَمَنْ لَمْ يَذُقْ ذُلَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً    تَجَرَّعَ ذُلَّ اْلجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتِهِ

“Siapa yang tidak bersabar merasakan susahnya mencari ilmu,

Dia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.”

BEKAL

Dalam mencari ilmu, si pencari membutuhkan bekal untuk bertahan hidup. Jangan sampai karena ketiadaan bekal menjadikan terganggunya mencari ilmu. Bekal bukan hanya sekedar uang, melainkan segala hal yang bisa digunakan untuk bertahan hidup.

PETUNJUK GURU

Mencari ilmu harus melalui guru yang bisa membimbing si pencari sampai ke tujuannya. Guru yang baik adalah yang bisa memahami kelebihan dan kekurangan setiap muridnya. Setiap murid memiliki potensi yang berbeda sehingga membutuhkan perlakukan guru yang tidak sama. Karena itulah, jika ada yang belajar tanpa guru, maka gurunya adalah syetan.

WAKTU YANG LAMA

Untuk memperoleh ilmu dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Bahkan kewajiban mencari ilmu tidak memiliki batas waktu; tetapi sampai akhir hayat. Menjadi ahli dalam sebuah ilmu tidak bisa instan, tetapi harus melalui proses yang lumayan lama. Sebagai perumpamaan, untuk menjadi guru besar (profesor) setidaknya harus melewati jenjang pendidikan hingga S3, kira-kira 20 tahun! Itu baru satu bidang ilmu saja.

Semoga Alloh SWT menganugerahi kita semua ilmu yang bermanfaat. Aamiin.

Wallohu A’lam Bishshowab…

Semoga bermanfaat…

Tinggalkan Balasan