Press "Enter" to skip to content

TAFSIR SURAT YASIN (AYAT 77)

0

Orang yang tidak beriman kepada hari akhir tidak akan mempercayai adanya hari kebangkitan. Sebagaimana halnya Ubay bin Kholaf yang langsung menentangnya di hadapan Rasulullah SAW. Bagaimana kisahnya? Simak penjelasannya dalam Tafsir Surat Yasin ayat 77.

Lanjutan Terjemah TAFSIR SURAT YASIN (AYAT 70 – 76) karya Syekh Hamami Zada, semoga oleh Alloh SWT meninggikan derajat beliau bersama leluhur dan keturunanya. Aamiin

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Bismillâĥirrohmânirrohîm

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Allôĥumma Sholli Âlâ Sayyidinâ Muhammad, Allôĥumma Sholli Âlâyĥi wa Sallim

AYAT 77

أَوَلَمْ يَرَ اْلإِنْسٰنُ أَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُبِيْنٌ.

Awalam Yarol In(g)sânu Annâ Kholaqnâĥu Min Nuthfatin(g) Faidzâ Ĥuwa Khoshîmun(m) Mubîn(un)

Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani); maka tiba-tiba ia menjadi musuh yang nyata!

TAFSIR AYAT 77

Sabab al-Nuzuul (alasan turunnya) ayat ini adalah bahwa Ubay bin Kholaf menetang Rasulullah SAW dalam hal dibangkitkannya orang-orang mati pada hari kebangkitan nanti. Ubay mendatangi Rasulullah SAW sambil membawa sebuah tulang yang sudah rusak sambil berkata, “Lihatlah, apakah Tuhanmu bisa menghidupkan tulang yang sudah hancur ini?”

“Pasti, Allah Maha Kuasa, Allah akan membangkitkan kamu kembali dan memasukanmu ke dalam neraka”, jawab Rasulullah SAW.

Mendengar itu, Ubay bin Kholaf marah sekali, lalu berkata, “Demi Latta dan Uzza (nama berhala kafir Mekah), saya pasti akan membunuhmu, Muhammad!”

“Akulah yang akan membunuhmu, Insya Allah”, jawab Rasulullah SAW. Setelah itu, Rasulullah SAW pun meninggalkannya.

Beberapa saat setelah kejadian itu, terjadilah perang Uhud. Ubay bin Kholaf bersama pasukan kafir Mekah-nya pergi menuju Uhud untuk berperang melawan Rasulullah SAW bersama pasukan muslimnya. Ketika perang sudah berkecamuk, Rasulullah SAW mendapati Ubay bin Kholaf, lalu beliau memukul pundaknya dan mengalirlah darah. Mengalami itu, Ubay berteriak keras sekali, dan berkata, “Kemana perginya Muhammad? Dia telah berhasil memukulku.”

Ketika itu, yang menjadi komandan pasukan kafir adalah Abu Sofyan. Abu Sofyan berkata kepada Ubay, “Demi Latta dan Uzza, tidak pantas sekali kamu berterian seperti itu. Apakah kamu tidak kuat menahan luka itu, sehingga kamu berteriak seperti sapi atau anak kecil? Jika ada peperangan, pasti ada yang terluka.”

“Wahai Abu Sofyan, aku tidak menangis juga tidak berteriak seperti ini karena lukaku, tetapi aku ingat ucapan Muhammad bahwa dia akan membunuhku di atas kudaku ini. Aku tahu, Muhammad tidak pernah berbohong. Sakit hatiku lah yang aku tangisi”, jawab Ubay.

Akhirnya, Ubay bin Kholaf tidak kuat menahan lukanya, lalu mati. Kemudian Allah SWT menurunkan ayat ini untuk menjawab bahwa orang kafir itu (Ubay bin Kholaf) tidak pernah tahu bahwa Allah lah yang telah menciptakannya dari setetes air mani, kemudian kenapa orang kafir itu menyatakan permusuhannya dengan Allah SWT dan Rasul-Nya?

Wallohu A’lam Bimurodih

Bersambung …

Tinggalkan Balasan