Press "Enter" to skip to content

TAFSIR SURAT YASIN (AYAT 55 – 57)

0

Tafsir Surat Yasin

Lanjutan Terjemah TAFSIR SURAT YASIN (AYAT 54) karya Syekh Hamami Zada, semoga derajat beliau bersama leluhur dan keturunanya ditinggikan oleh Alloh SWT. Aamiin

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Bismillâĥirrohmânirrohîm

SURAT YASIN

AYAT 55 – 57


اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ


Allôĥumma Sholli Âlâ Sayyidinâ Muhammad, Allôĥumma Sholli Âlâyĥi wa Sallim

إِنَّ أَصْحٰبَ اْلجَنَّةِ اْليَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ

Inna Ash-hâbal Jannatil Yawma Fî Syughulin(g) Fâkiĥûn[a].

(55) Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
Yang dimaksud dengan kesibukan dalam ayat ini adalah bahwa penghuni surga lupa akan para penghuni neraka. Terhadap makna kata syugul (kesibukan) terdapat perbedaan pendapat. Ibn Abbas mengatakan bahwa maksud kata itu adalah kesibukan karena ditemani oleh para perawan surga di bawah pohon-pohon yang berada di pinggiran sungai dan di samping Allah SWT. Sedangkan Ibn Kisan mengatakan bahwa makna kata ini adalah kesibukan dalam mengunjungi satu sama lain. Ada juga yang berpendapat bahwa makna kesibukan ini adalah karena didatangi oleh Allah SWT. Ada juga yang berpendapat bahwa makna kata ini adalah kesibukan dalam mengingat keluarga dan kerabatnya yang masuk neraka, kemudian Allah SWT menghilangkan ingatan mereka kepada penghuni neraka supaya mereka tidak merasakan kebingungan, karena surga bukan tempat kebingungan dan kesedihan.

Al-Dlahhak mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata faakihuun adalah bersenang-senang dengan apa yang ada pada mereka. Ibn Ja’far mengataka bahwa kata ini memiliki dua makna, yaitu memberi kesenangan dan mendapatkan kesenangan.

هُمْ وَأَزْوٰجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى اْلأَرَآئِكِ مُتَّكِئُوْنَ.

Ĥum Wa-Azwâjuĥum Fî Zhilâlin ‘Alal Arô-iki Muttaki-ûn[a].
(56) Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
Para penghuni surga bersama isteri-isteri mereka berada di bawah teduhnya pepohonan surga, dan mereka tidur-tiduran di atas kasur.

لَهُمْ فِيْهَا فٰكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ.

Laĥum Fîĥâ Fâkiĥatun(w) Walaĥum Mâ Yadda’ûn[a].

(57) Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.

Diriwayatkan dari Ibn Abbas RA, dia berkata, “Keinginan apa pun yang terbersit dalam hati para penghuni surga akan didatangkan sebelum keinginan itu terucap di mulut. Allah SWT berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku, pintalah apa pun yang kalian inginkan dari-Ku.” Kemudian mereka meminta kepada Allah SWT apapun yang mereka inginkan. Dia kembali berfirman, “Aku telah memberikan kepada kalian apa yang kalian inginkan, apakah kalian ridlo kepada-Ku?” Mereka menjawab, “Wahai Tuhan kami, bagaimana kami tidak ridlo kepada-Mu, sedang Engkau telah memberikan kepada kami apa yang tidak Engkau berikan kepada yang lainnya. Bagaimana kami tidak ridlo kepada-Mu.” Allah SWT kembali berfirman, “Aku akan memberimu yang lebih dari pemberian-Ku yang pertama.” Mereka bertanya, “Apa lagi yang lebih dari kenikmatan ini wahai Tuhanku?” Allah SWT menjawab, “Aku ridlo kepada kalian dan Aku tidak membenci kalian untuk selamanya.”

Diriwayatkan dari Anas RA bahwa di surga terdapat danau misik (minyak wangi). Jika datang hari Jum’at, ahli surga mendatanginya dan menambah cahaya mereka. Di danau itu, para nabi, ulama, orang-orang yang mati syahid, dan semua orang yang beriman berdzikir kepada Allah SWT, membaca tasbih dan tahmid. Kemudian Allah SWT berfirman, “Mintalah kepada-Ku wahai hamba-Ku!” Mereka berkata, “Kami meminta keridloan-Mu wahai Tuhan kami.” Allah SWT berfirman, “Aku telah ridlo pada kalian sehingga Aku membolehkan tempat ini bagi kalian.” Kemudian Dia berfirman kepada malaikat Ridwan, “Wahai Ridwan, berilah makanan bagi para wali-Ku ini!” Lalu para malaikat datang sambil membawa berbagai macam makanan dan minuman. Para ahli surga memakan dan meminumnya serta tidak lupa bersyukur kepada Allah SWT atas kebahagiaan dan kesucian.

Ketika mereka selesai makan dan minum, Allah SWT berfirman, “Mintalah apa yang kalian inginkan, Aku akan memberikannya untuk kalian.” Mereka berkata, “Kami mohon bisa melihat keindahan-Mu.” Kemudian tebukalah penghalang, sehingga semua hamba bisa menyaksikan dzat Allah SWT seperti menyaksikan bulan purnama. Semua hamba serentak bersujud di hadapan-Nya. Kemudian Allah SWT berfirman, “Wahai hamba-Ku, bangkitlah! Sekarang bukan saatnya untuk sujud dan ruku, sekarang adalah saatnya kalian menyaksikan keindahan Dzat Yang Maha Agung.” Dan pada hari itu, Allah SWT sangat ridlo kepada mereka, sebaliknya mereka ridlo kepada-Nya. Ya Allah, berilah kami rizki untuk mendapatkan ridlo-Mu.
Bersambung …

Tinggalkan Balasan